Senin, 01 Desember 2014

manajemen keperawatan: problem solving dan decision making

1.      Pengertian problem solving dan decision making
a.       Problem solving
Proses penyelesaian masalah dimulai mengumpulkan informasi yang terkait dengan gejala dan masalah yang dihadapi, hingga kepada penyelesaian masalah yang mungkin dapat dilakukan. Proses tersebut sering kali dinamakan sebagai proses penyelesaian masalah (problem solving).
b.      Decision making
Menurut beberapa ahli:
Raiph C. Davis (Hasan, 2006): Hasil pemecahan masalah yang dihadapi dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan. Keputusan harus dapat menjawab pertanyaan tentang apa yang dibicarakan dalam hubunganya dengan perencanaan. Keputusan dapat pula berupa tindakan terhadap pelaksanaan yang sangat menyimpang dari rencana semua.
Mary Follet: memberikan definisi atau pengertian keputusan sebagai suatu atau sebagai hukum sosial. Apabila semua fakta dari situasi itu dapat diperolehnya dan semua yang terlibat, baik pengawas maupun pelaksana mau mentaati hukumanya atau ketentuanya, mak tidak sama dengan mentaati perintah . Wewenang tinggal dijalankan, tetapi itu merupakan wewenang dari hukum situasi.
2.      Langkah-langkap pengambilan keputusan
a.        Mengidentifikasi masalah
Semua individu akan terlibat masalah maka harus diikut sertakan dalam mendiskusikan masalah tersebut,tutoritas pembuatan keputusan harus didelegasikan kepada  individu-individu yang sesuai. Setiap masukan mungkin mempunyai pandangan berbeda maka perawat manajer harus membuat kepastian bahwa setiap masalah yang teridentifikasi memerlukan perhatian mereka dan tidak dapat ditangani sendiri oleh orang yang terlibat saja. Untuk memprioritaskan  masalah ada tiga pendekatan:
·         Menghadapi masalah dalam urutan timbulnya
·         Mengatasi masalah yang pali mudah lebih dahulu
·         Mengatasi masalah yang krisis sebelum yang lainya
b.      Mengumpulkan dan menganalisa informasi yang berhubungan dengan solusi
Langkah ini meliputi menentukan spesifikasi untuk dipenuhi dengan solusi melalui beberapa aktivitas. Perawat manajer mulai mengidentifikasi perbandingan berbagai alternatif yang memungkinkan dengan hasil yang diinginkan dengan berbagai sumber-sumber yang tersedia
c.       Mengevaluasi semua alternatif dan memilih satu untuk implementasi
Setiap alternatif  harus secara sistematis dievaluasi terhadap evisiensi dan keefektifanya dalam menyelesaikan hasil yang diharapkan serta kemungkinan pencapaian dengan sumber-sumber yang ada atau dapat diperoleh. Alternatif yang memberikan kemungkinan paling besar dari hasil yang diharapkan dapat diterima dengan menggunakan sumber yang tersedia adalah paling  mungkin untuk diteliti.
d.      Mengimplemetasikan Alternatif yang terpilih
Pengetahuan dan keterampilan dalam pembuat keputusan mengubah alternatif kedalam tindakan dengan menyelesaikan rencana yang perlu dengan melibatkan urutan dari langkah-langkah yang perlu dan menyiapkan individu untuk mengimplementasikan solusi secara alternatif dengan mengkomunikasikan proses dengan semua keterlibatan
e.       Memantau implementasi dan mengevaluasi hasil
Manajer keperawatan memandingkan hasil aktual dengan hasil yang diantisipasi dan membuat modivikasi yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diharapakan.
3.      Faktor-Faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
Menurut Simamora (2012) faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan adalah faktor-faktor yang terkait emosi, hubungan antara manusia, faktor tradisi, lingkungan, dan lain sebagainya.
Kemudian terdapat enam faktor lain yang mempengaruhi pengambilan keputusan (Terry, 1989)
a.       Fisik, didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh, seperti rasa tidak nyaman, atau kenikmatan. Ada kecenderungan menghindari tingkah laku yang menimbulkan rasa tidak senang, sebaliknya memilih tingkah laku yang memberikan kesenangan.
b.      Emosional, didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan beraksi pada suatu situasi secara subyektif
c.       Rasional, didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan informasi, memahami situasi dan berbagai konsekuensinya
d.      Partikal, didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan melaksanakan. Seseorang akan menilai potensi diri dan  kepercayaan dirinya melaluia keterampilanya dalam bertindak.
e.       Interpersonal, didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada hbungan antara satu orang keorang lainya dapatmempengaruhi tindakan individual.
f.       Struktural, didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik. Lingkungan mungkin memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu tingkah laku tertentu
Selanjutnya, John D. Miler dalam Murtono (2009) menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan adalah: jenis kelamin, peranan pengambilan keputusan, dan keterbatasan kemampuan
4.      Susuna langkah pemecahan masalah dari kasus yang ada
a.       Identikasi masalah
Terjadi ketidakharmonisan antara perawat lulusan D3 dan SPK terkait dengan tugas dan tangung jawabnya dalam melayani pasien walaupun sudah senior dan berpengalaman, perawat dengan lulusan SPK seringkali berangapan bahwa dirinya tidak kompeten dan melimpahkan tugas pada lulusan D3 keperawatan.
b.      Mengumpulkan dan menganalisa informasi yang berhubungan dengan solusi
·         Brainstorming dengan semua perawat untuk menyampaikan informasi permasalahn kemudian usulan untuk solusinya (pertemuan dipimpin oleh orang yang mampu mengendalikan proses pertemuan) : alternatif solusi
ü  Tekankan job desk masing-masing sesuai dengan kompetensi.
ü  Susun bersamametode Asuhan keperawatan yang sesuai dengan 6 M: susun SOP jenis asuhan yang disepakati jika ada masukan / usulan yang terkendala, masukan itu kita tampung terdahulu.
ü  Jika tidak bisa mencapai kesepakatan bersama untuk karyawan yang dirasaka atau dianggap sebagai sumber permasaahan dilakukan pendekatan personal dan jika tetap tidak menemukan solusi, maka lakukan rotasi keruangan diman karyawan tersebut memungkinkan untuk berkembang.
c.       Menguji alternatif dan memilih satu untuk diimplementasi
·         Alternatif 1 dan 2, kemungkinanya setiap perawat bisa memahami dan menerima serta melaksanakan sesuai job desk masing-masing
·         Adanya kerjasama antara individu atau perawat yang difasilitasi oleh metode keperawatan yang kita pilih.
Kemungkinan kekuranganya:
Bur]tuh waktu yang lama untuk pemahaman metode serta terjalin kerjasama anatar individu.
Alternati ke 3
Kemungkinan positif:
ü  Jika tida dicapai suatu kondisi yang ondusif maka dengan rotasi perawart yang menjadi permasalahan diharapkan terjadi suasana atau iklim ruangan yang kondusif
Kemungkinan Negatif:
Ø  Tidak semua rotasi itu dianggap sebagai bentuk pengembangan. Sering dianggap sebagai punishmen dan ada kemungkinan timbul masalah baru ditempat baru
Ø  Jika dengan rotasi karyawan terjadi kekurangan tenaga diruang tersebut dan membutuhkan SDM tambahan / yang baru membutuhkan penyusaian atau daptasi baik keterampilan dan hubungan antara karyawan.
Ø  Tidak ada jaminan dengan pengantian orang, orang yang baru tersebut bisa membuat suasana menjadi kondusif

d.      Bertindak atau
Berdasarkan kemungkinan alternatif diatas, melihat dari positis lebih banyak maka kita laksanakan alternatif 1 dan 2.


Kasus 2:
 Disebuah bangsal penyakit dalam suatu RS yang mempunyai kapasitas 30 TT, dan mempunyai tenaga perawat 22 lulusan D3 dan 5 perawat lulusan SPK.
Terjadi ketidakharmonisan antara perawat lulusan D3 dan SPK, terkait dengan tugas dan tanggunh jawabnya dalam melayani pasien, walaupun sudah senior dan berpengalaman, perawat dengan lulusan SPKsering kali berangapan bahwa dirinya tidak kompeten, dan melimpahkan tugas kepada lulusan D3 keperawatan. Sebagai kepala ruang dibangsal tersebut, diskusikan hal berikut:
1.      Pengertian problem solving dan decision making
2.      Langkah-langkah pengambilan keputusan
3.      Faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
4.      Susunlah langkah pemecahan masalah dari kasus diatas
5.       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar